Jaringan Wireless Bagian 2

Membangun Jaringan Wireless Sederhana

Pada judul Jaringan Wireless Bagian 2 saya akan mencoba membahas tentang tema Membangun Jaringan Wireless Sederhana, yaitu apa saja yang dibutuhkan untuk membangun jaringan wireless, hardware untuk membangun jaringan kabel maupun jaringan wireless, dan lain-lain.
Pertama saya akan membahas apa saja hardware yang dibutuhkan untuk membangun jaringan kabel maupun jaringan wireless, berikut penjelasannya:
 
1. Network Interface Card

Network Interface Card (NIC) berfungsi sebagai Interface Fisik atau penghubung antar komputer menggunakan kabel jaringan ke peralatan penghubung. Card dipasang pada slot tambahan yang terdapat di masing-masing komputer. Setelah card terpasang, pasangkan kabel jaringan ke port yang terdapat pada NIC agar komputer yang satu dengan yang lain dapat terhubung secara fisik.

Tugas dari NIC adalah :

- Mempersiapkan data dari komputer agar dapat dikirim lewat ke media penghubung.
- Mengirim data ke komputer lain, yang terhubung ke jaringan.
- Mengontrol aliran data antar komputer dan sistem perkabelan 

Dalam memilih network interface card, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Pertimbangan-pertimbangan ini sangat penting untuk diperhatikan, yaitu :

- Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber Distributed

- Data Interface (FDDI).

- Tipe Media seperti Twisted Pair, Coaxial, Fiber-Optic, dan Wireless.

- Tipe Bus seperti ISA dan PCI
2. PCMCIA Network Interface Card

PCMCIA card adalah card jaringan yang digunakan untuk terhubung kedalam sebuah jaringan tanpa menggunakan kabel. PCMCIA merupakan singkatan dari Personal Computer Memory Card International Association yang pada awalnya dirancang dan dikembangkan untuk memberikan penyimpan (memory) tambahan bagi komputer Poquet (yang sekarang merupakan bagian dari Fujitsu), yang merangkum berbagai minat industri untuk menyusun suatu spesifikasi yang memberikan akses tancap (plug-in access) ke sumber daya penyimpan yang terletak di luar landasan tertentu. Sekarang PCMCIA berkembang lebih dari sekedar memberikan akses bagi kartu penyimpan, dan disitulah letak persoalannya. Karena PCMCIA digunakan untuk mengakses berbagai jenis peralatan yang masing-masing mempunyai pertimbangan listrik, antarmuka logika dan perwaktuannya, sering terjadi benturan di antara kartu-kartu yang dipasang, landasan, system operasi, aplikasi dan sebagainya. Meskipun tidak memperoleh persetujuan resmi dari badan bakuan resmi seperti IEEE atau ANSI, spesifikasi PCMCIA memberikan panduan bagi spesifikasi fisik kartu; spesifikasi listrik dan fisik untuk soket; interaksi antara landasan, perangkat lunak sistem, dan kartu itu sendiri
3. Modem
Modem atau Modul the Modulator adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk terhubung ke jaringan internet menggunakan kabel telepon. Untuk dapat bisa terhubung dengan internet, suatu jaringan membutuhkan peripheral yang disebut dengan modem ( modulator de modulator). Modem merupakan sebuah rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi analaog (modulasi), dan mengubah sinyal analog menjadi digital ( demodulasi), agar bisa ditransmisikan melalui saluran yang tersedia. Pada umumnya jalur transmisi mentransfer data dalam bentuk analog, sedangkan data yang dihasilkan oleh terminal sumber berbentuk digital. Data digital y ang sudah diubah menjadi analog oleh modem kemudian ditransmisikan lewat kabel dan diterima oleh modem kedua yang akan mengubah ke bentuk digital. Secara fisik perangkat modem debedakan menjadi dua, yaitu modem internal dan modem eksternal. Modem internal adalah modem dalam bentuk card yang dipasang pada salah satu slot ekspansi yang ada pada motherboard. Modem eksternal dipasang di pasang diluar perangkat komputer. Cara pemasangannya yaitu dengan menghubungkan pada salah satu port komunikasi yang ada pada komputer.
4. HUB


HUB digunakan untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN. Peralatan ini sering digunakan pada topologi star dan extended star. Perbedaan antara HUB dan Switch adalah kecepatan transfer datanya. Yaitu 10:100 Mbps. Hub adalah peripheral jaringan sebagai pusat konsentrator dari kabel, yang digunakan untuk menghubungkan segmen kabel agar dapat menjangkau jarak yang relatif jauh. Hub berfungsi untuk mengatur komunikasi data antar server dengan client dan juga untuk memperkuat sinyal. Secara fisik, sebuah hub mempunyai beberapa lubang biasa disebut dengan port di bagian belakangnya, seperti tampak pada gambar. Jumlah port pada sebuah hub bermacam-macam ada hub yang memiliki jumlah port 8,16,32 dan seterusnya. Device ini biasanya digunakan pada topologi start.

Fungsi dan karakteristik dari hub antara lain adalah:
• Menyambung segmen kabel jaringan komputer.
• Meneruskan sinyal bit dari satu segmen ke segmen lainnya.
• Hanya memiliki satu domain collision
• Dapat disusun secara hirarkis menggunakan hub backbone sebagai pusatnya
• Hub Memiliki beberapa tipe yaitu:
– Hub pasif
– Hub aktif
– Hub Inteligen
5. Switch


Switch berfungsi menggabungkan beberapa segmen atau kelompok LAN. Switch bekerja di layer 2 pada model referensi OSI. Device ini memiliki kemampuan lebih dibanding dengan repeater atau hub. Tidak hanya menghubungkan antar jaringan LAN tetapi juga mampu mengatasi masalah Collision yang di hadapi oleh device hub atau repeater.
6. Bridge 
Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang sama. Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge juga melakukan tranmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen yang lainnya.
Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media jaringan
yang tidak sama seperti kabel unshielded twisted pair (UTP) dan kabel fiber-optic, dan untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring dan Ethernet. Bridge meregenerate sinyal tetapi tidak melakukan konversi protocol, jadi protocol jaringan yang sama (seperti TCP/IP) harus berjalan kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge dapat juga mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP), serta memiliki kemampuan diagnosa jaringan. Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless. Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.
Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun sebuah table routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan penyaringan (filtering). Setelah mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman paket secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.


7. Router
Router berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang berbeda, untuk membedakan router dengan bridge, dapat di umpamakan bus antar kota. Bridge dapat diibaratkan AKDP(Antar Kota Dalam Propinsi), sedangkan Router Diibaratkan AKAP (Antar Kota Antar Propinsi). Router banyak digunakan di dalam internetwork yang besar menggunakan keluarga protocol TCP/IP dan untuk menghubungkan semua host TCP/IP dan Local Area Network (LAN) ke internet menggunakan dedicated leased line. Saat ini, masih banyak perusahaan menggunakan router Cisco 2500 series untuk mengkoneksikan dua buah LAN (WAN dengan anggota dua LAN), LAN ke ISP (Internet Service Provider).
Koneksi seperti ini menyebabkan semua workstation dapat terkoneksi ke internet selama 24 jam. Router berisi table-tabel informasi internal yang disebut label routering yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui. Router membuat jalur paket- paket berdasarkan lintasan yang tersedia dan waktu tempuhnya. Karena menggunakan alamat paket jaringan tujuan, router bekerja hanya jika protocol yang dikonfigurasi adalah protocol yang routetable seperti TCP/IP atau atau IPX/SPX. Ini berbeda dengan bridge yang bersifat protocol independent.
8. Crimping Tools
Crimping tools berguna untuk memotong, merapikan dan mengunci kabel UTP dalam melakukan instalasi Networking. 


9. Reapeter
Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan ke segmen jaringan lainnya, repeater bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan panjang kabel karena sinyal yang melemah setelah menempuh jarak tertentu dapat diperkuat kembali.
Repeater digunakan untuk memperkuat sinyal digital dengan transmisi metode baseband. Ketika repeater menerima sinyal, repeater akan memperkuat sinyal dan melewatkan sinyal tersebut ke segment berikutnya. Repeater bekerja di physical layer dari model referensi OSI. Dapat digunakan untuk menghubungkan antar segmen walaupun kedua segment yang hendak dihubungkan berbeda media asalkan memiliki metode akses yang sama.
10. ACCES POINT

Acces point mempunyai fungsi yang sama seperti HUB hanya acces point digunakan untuk media penghubung yang menggunakan wirelles. Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server. Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet. Saat ini beredar di pasaran adalah access point yang telah dilengkapi dengan raouter di dalamnya yang biasa disebut wireless router.

Wireless Router (WR)

Wireless Router selain sebagai penghubung (access point) untuk jaringan Local bisa berfungsi memforward IP di luar dalam jaringan Local. Sebagai contoh kita mempunyai IP 192.168.0.1 untuk jaringan Local kita sedangkan kita ingin jaringan 192.168.0.1 kita tidak tersentuh oleh orang luar dari jaringan local itu. Dari wireless router itu kita bisa setting sebagai contoh menjadi IP 10.50.10.xxx. Otomatis client yang mendapat IP dari 10.50.10.1 itu tidak bisa masuk ke jaringan 192.168.0.1. Inilah fungsi maksimal dari router yaitu untuk memprotect jaringan lokal kita sehingga resiko data diambil oleh orang luar lebih sedikit. Jadi kesimpulannya wireless raouter adalah sebuah acces point yang berfungsi meneruskan IP Local kita sedangkan Router berfungsi meneruskan IP local kita menjadi IP yang kita inginkan.
Ciri-ciri fisik pada Panel belakang biasanya terdapat :
  1. Omni Antena ada yang bisa dicopot (detachable antenna) biasanya menggunakan konektor RP-SMA atau RP-TNC, ada juga yang fixed (non-detachable antenna).
  2. Reset button, tombol Reset untuk me-reset AP ke default factory setting.
  3. Ethernet port/Port WAN, Port ini biasanya ditandai dengan tulisan: Internet atau WLAN. Kabel dari modem bisa masuk sini.menggunakan konektor RJ45 terhubung ke Internet via Cable / DSL Modem.
  4. LAN Port (wired) bisa dipakai untuk konek desktop komputer, print server, network-attached storage, dll. Port ini biasanya ditandai dengan angka 1-4.
  5. Power adapter, colokan DC Power Supply.
Pada panel depan, umumnya terdapat lampu-lampu LED yang menjadi Indikator:
  1. Indikator power, ketika power adapter dicolokkan, harus menyala.
  2. WLAN atau Wireless B atau G, hanya dapat diaplikasikan pada wireless router
  3. Led 1, 2, 3, or 4, indikator dimana LAN port digunakan ke perangkat lain. Jika salah satu LAN digunakan, maka indikator harus menyala sesuai nomor di port belakang yang digunakan.
  4. Link Internet atau WAN, Jika LED Internet/WAN tidak menyala pastikan modem/ kabel UTP LAN menyala dan telah terhubung ke port Internet dengan benar.
Peralatan Penunjang (optional):

1. Kabel Pigtail atau kabel jumper dan konektor
Adalah kabel penghubung AP ke Antena Eksternal. Alat ini diperlukan untuk menghubungkan antara antena eksternal dengan access point. Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point. Kebanyakan Pigtail di pasaran adalah : RP- SMA to N-Type Male dan RP-TNC to N-Type Male

2. Antena Eksternal, Tower dan Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Digunakan untuk meningkatkan jarak jangkau wireless LAN. Antena bawaan AP dilepas kemudian dengan pigtail, RF out AP dihubungkan ke Antena eksternal. Tower berguna untuk mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, kita perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio dengan baik.
Sebagai pengaman dari petir maka kita memerlukan alat berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), biasa dikenal dengan Lightning Arrested Protector, dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.

3. POE (Power Over Ethernet) atau DC Power Injector
Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka kita memerlukan alat “POE” ini, yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP.

Selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana langkah-langkah membuat jaringan wireless dengan mudah. Berikut penjelasannya:

Perangkat yang dibutuhkan :
  1. Router/Acces Point Wireless.banyak berbagai merk di pasaran salah satunya qta gunakan TP-Link/Lynksis dengan Kecepataan rata-rata 54Mbps.
  2. 1 buah PC untuk Admin
  3. 2 atau lebih client dapat berupa laptop atau PC
  4. Kabel UTP dan PCI/USB wireless card
Langkah-langkah:
  1. Nyalakan PC admin dan berikan IPaddres pada Icon LAN dengan 192.168.1.2 di karenakan roter wifi/acces point wifi mempunyai IP deffault 192.168.1.1 dan jika ingin terkoneksi pc admin harus memiliki IP juga dan tidak boleh sama dengan IP yang router atau acces point miliki
Cara: klik Start klik kanan pada My network Places pilih properties lalu pada icon lan klik kanan klik properties lalu pada menu-menu pilihan pilih TCP/IP lalu di situ kita masukka ip addresnya
  1. Buka browser internet kita lalu ketikkan di addres bar alamat IP access point atau router wifi contoh http://192.168.1.1 lalu akan muncul tampilan login, kita masukkan password dan username access point atau router kita sebelumnya terdapat pada buka manual perangkat untuk user name dan password defaultnya.
  2. Kita konfigurasikan mode LAN menjadi DHCP apa bila ingin pemberian IP otomatis dan kita pilih STATIC apa bila ingin IP addres manual, setelah pada SSID kita berikan nama perangkat wireless agar saat di search oleh klient nama itu yg akan Nampak. Pada bagian secutiry kita gunakan WPA2 di karenakan security paling aman untuk wifi saat ini, lalu kita masukkan tipe password untuk terhubung saat klient ingin masuk ke jaringan ini. Untuk ini adalah cara sederhana membuat jaringan wireless sederhana apa bila ingin menggunakan koneksi internet di perlukan perangkat ADSL
  3. Pada PC client pasang wirelass cards/USB lalu install drivernya setelah itu restart computer untuk laptop umumnya sudah tersedia dan dapat langsung di gunakan dan klik pada icon koneksi wireless dan pilih view available network connection lalu refresh di situ nanti akan kita temukan berbagai macam wifi yg terdeteksi dan tinggal kita koneksikan dengan cirri memilih nama wifi yg terdeteksi lalu pilih connect lalu masukkan password wifi tersebut.

Kurang lebihnya dari tulisan ini mohon di maklumi, terima kasih.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jaringan Wireless Bagian 2"

Posting Komentar