Network Security Bagian 2


Berbicara tentang keamanan jaringan komputer tidak akan terlepas dari kata Firewall. Cara ini sangatlah dibutuhkan dan ampuh dalam mengamankan suatu sistem jaringan komputer. Ada banyak cara untuk menjaga suatu sistem keamanan jaringan, tetapi pada judul kali ini saya akan membahas tentang menjaga sistem keamanan jaringan menggunakan firewall.
Firewall merupakan sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Tembok-api umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan  yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap modal digital perusahaan tersebut dari serangan para cracker, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi hakikat.

Firewall merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN).
Firewall mempunyai beberapa tugas :
  • Mengimplementasikan kebijakan keamanan di jaringan (site security policy). Jika aksi tertentu tidak diperbolehkan oleh kebijakan ini, maka firewall harus mengagalkannya. Dengan demikian, semua akses ilegal antar jaringan (tidak diotorisasikan) akan ditolak.
  • Melakukan filtering dengan  mewajibkan semua traffik yang ada untuk dilewatkan melalui firewall bagi semua proses pemberian dan pemanfaatan layanan informasi. Aliran paket data dari/menuju firewall, diseleksi berdasarkan IP address, nomor port atau tujuannya, dan disesuaikan dengan kebijakan security.
  • Mencatat insiden-insiden yang  mencurigakan berupa usaha-usaha   menembus kebijakan keamanan.
  • Merencanakan sistem firewall pada jaringan, berkaitan erat dengan jenis fasilitas apa yang akan disediakan bagi para pemakai, sejauh mana level resiko-security yang bisa diterima, serta berapa banyak waktu, biaya dan keahlian yang tersedia (faktor teknis dan ekonomis).
Firewall umumnya terdiri dari bagian filter (disebut juga screen atau choke) dan bagian gateway (gate). Filter berfungsi untuk membatasi akses, mempersempit kanal, atau untuk memblok kelas trafik tertentu. Terjadinya pembatasan akses, berarti akan mengurangi fungsi jaringan.


Firewall pada Linux menggunakan Iptables. Iptables mampu memblok atau meneruskan paket berdasarkan IP address, protokol, port. Iptables sudah terinstal saat kita melakukan instalasi Linux di komputer.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Network Security Bagian 2"

Posting Komentar